Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

zoologi vertebrata


Tugas kelompok 1
SISTEMATIKA HEWAN VERTEBRATA (PISCES)

Disusun Oleh:
Niki Estu Putra M       : 1011060068
Asep Efendi                : 1011060160
Tuti Windarsih            : 10111060180
Umi Maghfiroh           : 1011060127
Jurusan/Kelas              : T.Biologi/E
Semester                      : V (Lima)
Dosen                          : Andri Jaya Kesuma S.Si
 







TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN RADEN INTAN LAMPUNG
2012






BAB I
PENDAHULUAN

            Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis). Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
            Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium). Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan rambut.
            Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.
            Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan mammalia. Dalam makalah ini kami akan mencoba memaparkan tentang pisces.











BAB II
PEMBAHASAN

            Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
            Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
1)      Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
2)      Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol

1.      Kelas Chonrichthyes ( bertulang rawan )
            Hewan yang tergolong kelas ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang rawan.Pada sebagian besar kelompok ikan ini, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh butiran berkalsium. Ciri khas lainnya pada Chonrichthyes adalah :
1.      mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh
2.      celah insang berjumlah lima, meskipun ada yang berjumlah tiga, enam, atau tujuh celah insang
3.      kulit ulet dan kasar bergigi karena adanya sisik gelakoid
4.      adanya sepasang pendekep (klasper) pada hewan jantan yang berfungsi untuk menyalurkan sperma ke kloaka betina
5.      usus pendek dan lebar berisi membran ulir untuk menyerap makanan lebih lama
6.      hati berukuran sangat besar untuk membantu pencernaan makanan
7.      fertilisasi terjadi secara intern
8.       bersifat ovipar, yaitu mengeluarkan telur hasil fertilisasi, atau ovovivipar yaitu membawa telur hasil fertilisasi di dalam saluran telur selama perkembangannya hingga menetas
            Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera. Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.Tubuh pipihnya berperan untuk menyembunyikan diri di dasar perairan dan untuk menggali pasir guna mencari makanan berupa hewan lunak dan udang-udangan.Beberapa jenis ikan pari memiliki duri pada ekornya yang seperti pecut dan berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh. Jenis lainnya juga ada yang memiliki sengatan listrik.
            Chondrichthyes memiliki tiga ordo yaitu Pleurotremata, Hypotremata, dan Chimaeraformes 
Pleurotremata, memiliki bentuk tubuh kumparan dengan penampang melintang
subsilinder, insang terletak pada bagian latero-anterior tubuh (kiri-kanan kepala) anterior
dari sirip pektoral. Hidup di laut tropis dan subtropis. Terdapat 80 genera dan 280 spesies.
Contoh : Carcharias (hiu sejati), Sphyrna (hiu palu), Mustelus, Scyliorhinus (dogfish),
Cetorhinus.

            Hypotremata termasuk pada ordo ini semua jenis ikan pari, bentuk tubuh pipih
dorsoventral, kecuali pada ikan gergaji. Letak celah insang ventral. Di bagian dorsal selalu
terdapat spirakel. Hidup di laut tropis dan subtropis. Terdapat 49 Genera dengan 315
spesies. Contoh : Pristis (hiu gergaji), Raja (hiu pari), Dasyatis (sting rays), Dasybatus,
Manta, Myobatis.

            Chimaeraformes merupakan Chondrichthyes ukuran tubuh dan kepala sama
besarnya dengan ekor kecil. Contohnya : Chimaera montrosa.

            Osteichcthyes merupakan berbagai jenis ikan yang memiliki rangka tubuh yang terbuat dari tulang.
Kulit tubuh ditutupi dengan sisik dermal yang pipih atau plat tulang,
tapi kadang-kadang tidak bersisik. Insang ditutup oleh operkulum. Tiap lengkung insang
berfilamen (septum direduksi dan tidak melebihi panjang filamen). Paru-paru atau
gelembung renang berkembang sebagai penonjolan ke luar dari saluran pencernaan. Sirip
pelvik tidak berkembang menjadi klasper. Hidup di laut dan atau di air tawar.

            Anguilliformes, memiliki larva bentuk daun (leptocephalus) pada daur hidupnya,
bersifat katadromus (berkembang biak di laut, dewasa hidup di perairan tawar), contoh:
Anguilla (sidat).

            Clupeiformes, merupakan ikan-ikan yang sebangsa dengan ikan haring, tubuh
bersisik keperakan yang mudah lepas. Contoh: Clupea (haring), Sardina (sardin),
Engraulis (anchovy).

            Osteoglossiformes, merupakan ikan-ikan yang memiliki lidah yang bertulang dan
mempunyai sisik dengan ornamen yang komplek, contoh: Osteoglosum (arawana),
Scleropagus (ikan kayangan), Notopterus, Arapaima.

            Cypriniformes, ikan mas dan sebangsanya termasuk ordo ini. Memiliki aparatus
Weber (tulang pendengaran) dan ruas vertebra kedua dan ketiga bersatu, sungut jika ada
pendek dan terdapat pada rahang atas, contoh: Serrasalmus (piranha merah), Pygnocentrus

(piranha),Cyprinus (ikan mas), Carassius (ikan koki), Osteochilus (nilem),Puntius

(tawes, beunteur), Nemachilus (jeler), Rasbora (parai).

            Siluriformes, ikan dari ordo ini memiliki tubuh tanpa sisik, tapi mungkin ditutupi
dengan pelat-pelat tulang, sungut terdapat pada rahang atas maupun rahang bawah, contoh:
Clarias (lele), Plotosus (sembilang), Pangasius (jambal), Glytosternum (kehkel), Arius
(manyung), Mystus (baung, sengal), Malapterurus (ikan lele listrik).

            Atheriniformes, merupakan ikan pencari makan di permukaan, sirip pelvik tanpa
duri dan letaknya di daerah thoraks atau abdomen. Contoh: Exocoetus (ikan terbang),
Dermogenys (julung-julung), Poecilia (Guppy), Panchax (ikan kepala timah).
            Gasterosteiformes, ikan kelompok ini memiliki tubuh yang ramping, sering
memanjang dan pipih arah lateral, contoh: Hippocampus (kuda laut/tangkur kuda).

Synbranchiformes, tidak memiliki sirip pektoral dan pelvik dengan sirip ekor
memanjang dan lancip, Synbranchus, Monopterus (belut)

            Scorpaeniformes, tubuh ikan ini ditutupi dengan bongkol-bongkol dan benjolan-
benjolan dari kulit dan duri, dilengkapi dengan duri-duri yang berbisa. Contoh: Scorpaena
(ikan skorpion).

            Perciformes, merupakan ikan yang paling besar jenisnya yang hidup di air tawar
maupun di air laut di seluruh dunia. Bentuk tubuh umumnya lebar atau agak silindris,
dengan sisik stenoid. Pada sirip pelvik terdapat satu duri dan lima jari-jari. Contohnya:
Tilapia (mujair), Ephinephelus (kerapu), Leiognathus (pepetek), Caranx (ikan kueh),
Mugil (belanak), Sphyraena (barakuda), Scarus (ikan kakatua)


Periophthalmus (ikan glodok), Scomber (tenggiri), Thunus (tongkol), Osphronemus
(gurami), Betta (sepat siam), Helostoma (tarabakan).

            Pleuronectiformes, tubuhnya pipih arah lateral tapi tidak simetris bilateral,
kedua matanya ada pada sisi atas jika ikan sedang berada di dasar. Contoh: Cynoglossus
(ikan lidah), Bothus (ikan sebelah).

            Tetraodontiformes, ikan ini memiliki rahang yang kecil tapi dilengkapi dengan
gigi yang kuat dan mungkin gigi-gigi tersebut bersatu menyerupai paruh, bentuk tubuhnya
gemuk, beberapa jenis mampu menggembungkan tubuhnya dengan udara atau air sebagai
pertahanan diri, sisik sering berbentuk duri atau berupa keping-keping pipih membungkus
tubuhnya. Contoh: Diodon (buntal berduri), Tetraodon (ikan buntal), Mola (ikan
matahari).


2.      Kelas Osteichthyes ( bertulang sejati )

      Kelompok Osteichthyes ini memiliki kerangka yang tersusun dari tulang keras yang mengandung matriks kalsium fosfat.
Ciri-ciri lainnya adalah :
1. mulut terdapat di bagian depan tubuh
2. celah insang satu di masing-masing sisi kepala
3. sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah
4. kulit licin karena sekresi mukus oleh kelenjar pada kulit
5. adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak
6. sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
7. usus panjang dan ramping menggulung
8. fertilisasi terjadi di luar
9. mengeluarkan telurnya atau bersifat ovipar

            Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat encer dan insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif.

            Selain memiliki endoskeleton, dibagian luar tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton yang berupa sisik (squama). Dibawah sisik terdapat kulit yang banyak mengandung mukosa.
Suhu tubuhnya bergantung pada lingkungan disekitarnya atau bersifat poikiloterm. Hal tersebut dimungkinkan karena ikan belum memiliki organ yang mengatur suhu tubuh.

            Pada bagian sisi tubuh terdapat gurat sisi (linea lateralis). Alat ini berfungsi untuk mengetahui perubahan takanan air dan posisinya di dalam air. Ikan juga dilengkapi oleh gelembung renang (vesika natatoria) yang berguna sebagai alat hidrostatis dan membantu dalam proses pernafasan.

            Ikan memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur belakang. Ketika lubang tersebut (berturut-turut dari arah depan kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan lubang pembuangan sisa makanan porus qeuitelis, merupakan lubang saluran kelamin yang berasal dari gonat porus ekskretorius, merupakn lubang saluran urin.

            Ikan memiliki tidak hanya memiliki satu sirip. Sirip ikan terdiri atas dua sirip dada, dua sirip perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor, dan satu sirip belakang. 
                                                                                                 
            Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan ikan meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan (esophagus), lambung, dan usus (intestinum).

            Didalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut (konus pada rahang), lidah yang tidak dapat digerak-gerakkan dan kelenjar mukosa. Ikan tidak memiliki kelenjar ludah. Usus ikan berbentuk tabung yang berkelok-kelok dan dilengkapi oleh alat penggantung usus (mesentrium) agar dapat dikaitka kedinding punggung.

            Kelenjar makanan ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Hati (hepar) berfungsi untuk menghasilkan danmenyimpan empedu. Kantong empedu berwarna kehijauan. Kantong tersebut memiliki saluran, duktus sistikus, yang bermuara di lambung. Kantong empedu berfungsi untuk menampung cairan empedu dan mencurahkannya kedalam usus. Di dalam usus, cairan empedu digunakan untuk mencerna lemak. Pankreas bersifat mikroskopi yang berfungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

            Sistem ekstresi (pengeluaran urime) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu sehingga disebut sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal (ren), ureter, kantong kemi dan korus ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua, keduanya dihubungkan kekandung kemih melalui ureter. Kandung kemih merupakan tempat penampung urine dari ureter kanan dan kiri, sedangkan korus ekskretorius merupakan lunbang pengeluaran urine. 

            Kelenjar kelamin (gonad) jantan atau testis dan gonat betina atau ovarium. Testis tersebut berwarna putih dan menghasilkan spermatozoid alat pernafasan utama ikan berupa insang (brankia). Insang terdiri atas lengkung insang (arkus bankialis) dan lembaran insang (hemi brankia) yang mengandung banyak kapiler darah. Lembaran insang yang melekat pada insang disebut holobrankia. 

            Pernafasan pada ikan berlangsung dalam dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigenmasuk ke dalam rongga mulut, sedangkan fase ekspirasi udara dilepaskan dari alat pernafasan ke lingkungan sekitarnya. Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan oksigen dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika natatoria atau pneumatosis). Alat ini berasal dari penonjolan dinding bawah saluran pencernaan (rongga perut) Gelembung renang tersebut memiliki bentuk oval dan berisi oksigen berisi nitrogen dan karbondioksida. Pneumatosisi berguna untuk membantu alat pernafasan atau berfungsi layaknya paru-paru sehingga disebut
pulmosit. Selain itu, pneumatosisi juga berfungsi sebagai hidrostatis sehingga ikan dapat mengetahui daya berat badannya di suatu tempat dan menentukan tinggi rendah posisinya di dalam air.

            Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembunuh vena. Jantung ikan dibungkus oleh selaput perikardium dan terletak di rongga pericardium. Selain jantung, di dalam rongga perikardium terdapat gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi. Jantungnya beruang dua, yaitu satu atrium (serambi) dan satu ventrikel (bilik). Darah di dalam jantung tidak mengandung oksigen. Darah mengalir melalaui urat nadi kelembaran insang. Di dalam lembaran insang tersebut CO2mdi keluarkan dan O2 diambil dari air. Darah yang mengandung O2mlangsung diedarkan ke berbagai jaringan.















































BAB III
KESIMPULAN


Dari pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis).
2.      ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu : Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut. Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.
3.      Ikan bertulang rawan sebagian besar hidup di laut.Hewan yang bertulang rawan di antaranya. termasuk hiu, ikan pari, dan chimaera. Hiu bertubuh langsing.Bagian atas sirip ekornya lebih panjang daripada bagian bawah.Hiu tidak memiliki kantung udara.Ikan pari berbadan pipih atas bawah.
4.      Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas. Beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon dan belut laut














DAFTAR PUSTAKA


Webb,J.E, J.A. walwork and J.H. Elgord.1981. Guide to Living Fishes. The Mc Millan Press Ltd. London
Webb, klasifikasi vertabrata.com
http//www.mengenal hewan bertulang belakang.com
http//www.ikan_pisces.com 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar