SPERMATOGENESIS
DAN OOGENESIS
(Laporan
Praktikum Embriologi)
Disusun
Oleh:
Nama : Nurhayati
Npm : 1011060120
Kelas : Biologi E
Semester : V(Lima)
Dosen : Putri Widelia Welkriana, S.Si,
M.Sc.
PENDIDIKAN
BIOLOGI
FAKULTAS
TARBIYAH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI RADEN INTAN
LAMPUNG
2012
LEMBAR
PENGESAHAN
Judul
Percobaan : SPERMATOGENESIS DAN
OOGENESIS
Tempat
Percobaan : LABORATORIUM BIOLOGI
Tanggal
Percobaan : November 2012
Nama : Nurhayati
Npm : 1011060120
Jurusan : PENDIDIKAN BIOLOGI
Fakultas : TARBIYAH
Kelompok : 1
Bandar Lampung, November 2012
Mengetahui
Asisten
Anisa Oktina Sari
BAB I
PNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Spermatogenesis
adalah proses gametogenesis pada pria dengan cara pembelahan meiosis dan
mitosis. Spermatogenesis pada sperma biasa terjadi di epididimis. Sedangkan
tempat menyimpan sperma sementara, terletak di vas deferens.
Spermatogenesis
berasal dari kata sperma dan genesis (pembelahan). Pada spermatogenesis terjadi
pembelahan secara mitosis dan meiosis. Spermatogenesis merupakan tahap atau
fase-fase pendewasaan sperma di epididimis. Setiap satu spermatogonium akan
menghasilkan empat sperma matang.
Oogenesis
adalah penciptaan ovum (sel telur) merupakan proses dari bentuk betina
gametogenesis yang setara dengan jantan yakni spermatogenesis. Oogenesis
berlangsung melibatkan pengembangan berbagai tahap reproduksi telur sel betina
yang belum matang.
Agar
pengetahuan kita mengenai organ reproduksi jntan dan betina menjadi jelas, maka
dalam percobaan kali ini kita melakukan pengamatan 2 buah preparat dan
pengamatan langsung mengenai organ tersebut.
1.2 Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini
bertujuan untuk:
1. Membedakan
struktur alat-alat reproduksi jantan secara mikroskopis
2. Menjelaskan
terjadinya spermatogenesis
3. Membedakan
struktur alat-alat reproduksi betina secara mikroskopis
4. Menjelaskan
terjadinya oogenesis
BAB
II
TINJAUAN
PUSATAKA
Reproduksi pada makhluk hidup dapat terjadi secara
vegetatif atau generatif. Reproduksi secara vegetatif tidak melibatkan proses
pembentukan gamet, sedangkan reproduksi secara generatif diawali dengan
pembentukan gamet. Pembentukan gamet tersebut dapat berlangsung dengan adanya
organ-organ reproduksi yang mempengaruhi1.
Organ reproduksi pada mamalia jantan dan betina yang
dapat menghasilkan gamet berupa organ reproduksi dalam. Organ reproduksi
tersebut pada mamalia jantan dan betina memiliki bentuk, fungsi, dan
bagian-bagian yang berbeda. Berikut adalah organ reproduksi dalam pada mamalia
jantan :
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah
sepasang, terdiri atas banyak saluran yang melilit yang dikelilingi oleh
beberapa lapis jaringan ikat. Saluran tersebut adalah tubulus seminiferus.
Testis berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosterone. Selama masa
perkembangbiakan, testes terletak di dalam skrotum yaitu kantung besar yang
terletak ventral ke anus.
2. Epididimis merupakan saluran pembuluh dekat
dengan permukaan testis yang berkelok keluar dari testis. Fungsi epidimis
adalah untuk menyimpan sperma yang telah matang.
3. Vas deferens merupakan saluran terkecil yang
panjang dan lurus, berujung di kelenjar prostat. Berperan untuk membawa sperma
dari epididimis ke uretra
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek
dan menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
5. Uretra merupakan saluran panjang terusan dari
saluran ejakulasi dan terdapat di penis2
.
Organ reproduksi dalam mamalia betina3 :
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita.
Berjumlah sepasang dan terletak di dalam tongga perut pada daerah pinggang
sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormone
wanita seperti estrogen
yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder
pada wanita dan juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum serta
progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2. Fimbriae merupakan serabut atau silia lembut yang
terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct.
Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh
ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang
berbentuk corong dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi untuk menampung sel
ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah
infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutandari
tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot.
Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai
tempat pertumbuhan embrio.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang
bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Fungsinya adalah
untuk menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari
cervix dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yangt erletak
di depan vulva. Sering disebut dengan klitoris.
Oogenesis
merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti
spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang
bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu.
Mari kita simak prosesnya lebih lanjut4:
1.
Oogonium yang merupakan prekursor
dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2.
Oogonium berubah menjadi oosit
primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis, yang menghasilkan
dua sel anak yang
ukurannya tidak sama.
3.
Sel anak yang lebih besar adalah
oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali
lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit
primer.
4.
Sel anak yang lebih kecil disebut
badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
5.
Oosit sekunder meninggalkan folikel
ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan
mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama
membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi.
Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi
dan siklus oogenesis diulang kembali.
6.
Selama pemebelahan meiosis kedua,
oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya
disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi
satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum
yang matang.
7.
Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu
membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n).
BAB
III
METODELGI
PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Pada
praktikum kali ini alat dan bahan yang dibutuhkan adalah mencit jantan dan
betina, preparat ovarium, preparat spermatozoa, mikroskop, cuter, jarum suntik,
jarum pentol, bak bedah, formalin, alat tulis dan tisu.
3.2 Metode Kerja
Spermatogenesis
1. Menyiapkan
preparat spermatozon.
2. Mengamati
preparat dibawah mikroskop.
3. Menggambar
hasil pengamatan.
Mencit
jantan
1. Mengambil
mencit, kemudian menyuntikkan cairan formalin.
2. Setelah
mencit mati, kemudian bedah bagian dada sampai bagian kelamin dengan
menggunakan cutter.
3. Kemudian
amati organ reproduksinya dan gambar hasil pengamatan.
Oogenesis
1. Menyiapkan
preparat ovarium
2. Mengamati
preparat dibawah mikroskop.
3. Menggambar
hasil pengamatan.
Mencit
betina
1. Mengambil
mencit, kemudian menyuntikkan cairan formalin.
2. Setelah
mencit mati, kemudian bedah bagian dada sampai bagian kelamin dengan
menggunakan cutter.
3. Kemudian
amati organ reproduksinya dan gambar hasil pengamatan.
BAB IV
HASIL PENGAMATA
DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Percobaan
1.
Gambar Preparat
Penis
|
Vagina
|
|
|
Ovarium carpus teleum
|
Ovarium
|
|
|
Spermatozon
|
Sperma wm
|
|
|
Testis 38
|
Testis mamalia
|
|
|
1.
Gambar Mencit/Tikus
a.
Mencit Jantan
Gambar mencit Luar Jantan
|
Keterangan
|
|
1.
Penis
2.
Testis
3.
Skrotum
|
Gambar mencit Dalam Jantan
|
Keterangan
|
|
1.
Paru-paru
2.
Usus halus
3.
Lambung
4.
Hati
5.
Jantung
6.
Usus besar
7.
Testis
8.
Saluran sperma
9.
Tempat pematangan sperma
10.
Penis
11.
Kloaka
12.
Hidung
13.
Mulut
|
b.
Mencit Betina
Gambar Mencit Luar Betina
|
Keterangan
|
|
1.
Vagina
2.
Anus
|
Gambar Mencit Dalam Betina
|
Keterangan
|
|
1.
Jantung
2.
Paru-paru
3.
Lambung
4.
Hati
5.
Ginjal
6.
Koalaka
7.
Telur
8.
Ginjal
9.
Usus
|
4.2 Pembahasan
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan dapat kita lihat melalui mikroskop maupun
dengan mata telanjang. Yang dapat kita lihat pada mencit yang kita bedah adalah
Oragan bagiandalam yang meliputi organ
reproduksi seperti tuba palovi, fimbrea, uterus, rahim dan lainnya, serta organ
yang lainya seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati, lambung, dan usus.
Dari
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop nampak jelas pada
preparat organ reproduksi beberapa spesies seperti pada preparat apus
spermatozon, ovarium marmut dn ovarium burung dara.
Sudah
nampak jelas organ- organ reproduksi dari tikus mencit mulai dari letak organ
maupun perbedaan dengan organ lainnya. Letak organ reproduksi mencit berada
pada bagian depan kaki belakang. Organ reproduksi mencit akan nampak jelas
ketika kita memisahkan antara organ yang lainya karena letaknya berada dibawah.
BAB V
KESIMPULAN
·
Organ reproduksi
pada mamalia jantan dan betina yang dapat menghasilkan gamet berupa organ
reproduksi dalam Organ reproduksi pada mamalia jantan dan betina yang dapat
menghasilkan gamet berupa organ reproduksi dalam
·
Spermatogenesis yang terjadi pada testis
jantan memiliki beberapa tahap yakni spermatogonium, spermatosit primer,
spermatosit sekunder, spermatid dan spermatozoa.
·
Oogenesis yang terjadi pada ovarium mencit
betina memiliki beberapa tahap yang meliputi oogonium, oosit primer, oosit sekunder,
ootit dan ovum.
DAFTAR PUSTAKA
Isnaeni,
Wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius.Yogyakarta
Lytle,
Charles F. dan John R. Meyer.2005.General Zoology.McGraw- Hill Companies,
Inc.New York.
Saktiyono.2004.Biologi.Erlangga.Jakarta.
Sherwood. Fisiologi Hewan.(Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC.)2001
2 Lytle, Charles F. dan John R. Meyer.2005.General
Zoology.McGraw- Hill Companies, Inc.New York.
3
Saktiyono.2004.Biologi.Erlangga.Jakarta.
4 Sherwood. Fisiologi Hewan.(Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.)2001
0 komentar:
Posting Komentar