BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Peristiwa pembentukan sel kelamin
(gamet) yang kita kenal dengan peristiwa gametogenesis. Pada
Laki-laki sel kelamin dibentuk oleh testis, sedangkan pada wanita dibentuk oleh
ovarium. Gametogenesis ada dua yaitu
spermatogenesis dan oogenesis.
Ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel
tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru
melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai
agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa
mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel
induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang atau 46 kromosom,
sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n)
yaitu 23 kromosom.
1. Tingkatan sebagai calon
2. Tingkat perbanyakan
3. Tingkat pertumbuhan
4. Tingkat
pembelahan meiosis
5. Pengeluaran sel kelamin
B. RUMUSAN
MASALAH.
1. Apa
pengertian Spermatogenesis dan proses Spermatogenesis?
2. Bagaimana
tahap – tahap dari Spermatogenesis?
3. Bagaimana struktur sperma matang?
4. Apa
sajakah faktor – faktor yang mempengaruhi spermatogenesis ?
5. Apa saja kecacatan pada spermatogenesis?
6. Apa itu ejakulasi?
7. Apa saja faktor-faktor penebab sperma
encer dan cara pencegahannya?
8. Apakah sperma dapat hilang akibat
diabetes?
C. TUJUAN
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca agar kita semua
dapat memahami klbih dalam tentang bagaimana proses pembentukan sperma pada
laki-laki (spermatogenesis). Selain itu tujuan dari penilisan makalah ini agar
kita semua:
1. Mengetahui
pengertian Spermatogenesisdan proses Spermatogenesis
2. Mengetahui
tahap – tahap dari Spermatogenesis
3. Mengetahui
Struktur sperma matang
4. Mengetahui
faktor – faktor yang mempengaruhi spermatogenesis
5. Mengetahui
kecacatan pada spermatigenesisi
6. Mengetahui
ejakulasi
7. Mengetahui
faktor-faktor penebab sperma encer dan cara pencegahannya
8.
Mengetahui apakah sperma dapat
hilang akibat diabetes
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah proses
pembentukan dan pemasakan spermatozoa. Spermatogenesis terjadi di tubulus
seminiferus. Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke
sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang
berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus
dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone.
Spermatogenesis terjadi di testis.
Didalam testis terdapat tublus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus terdiri
dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel –
sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi member nutrisi pada
spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminiferus terdapat pula sel leydig yang
mengsekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
Spermatogenesis mencakup pematangan
sel epitel germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang
bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus
seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus
tersusun dari jaringan ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium
benih) yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus
seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis
umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari
sejumlah besar sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium
= tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel
epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk
memperbanyak diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui
tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat
sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli, dan sel
Leydig. Sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa
sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara tubulus
seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
PROSES SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus
seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui
proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma
fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian
disimpan di epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan ikat
dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih) yang berfungsi pada
saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam
ruang-ruang testis (lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250
lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel
germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia (spermatogonium =
tunggal). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel
tubulus seminiferus. Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak
diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-tahap
perkembangan tertentu untuk membentuk sperma.
Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli berfungsi
memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig yang terdapat di antara
tubulus seminiferus berfungsi menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
- LH (Luteinizing Hormone)
merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa
pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
- FSH (Folicle Stimulating Hormone)
merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.
Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis.
Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2
hari.
Proses Spermatogenesis :
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan
menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari
sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer. Spermatogonia
yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23 kromosom berpasangan), berkumpul
di tepi membran epitel germinal yang disebut spermatogonia tipe A.
Spermatogonia tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B.
Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini akhirnya menjadi
spermatosit primer yang masih bersifat diploid
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan
mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan
segera mengalami meiosis I menghasilkan spermatosit sekunder yang n
kromosom (haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis
II membentuk empat buah spermatid yang haploid juga.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang
lengkap terpisah, tapi masih berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler
bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang
gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4
fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil
akhir berupa empat spermatozoa (sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk
pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah
spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri
dari kepala dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron (Androgen Binding
Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon
inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan
sekresi FSH dan LH.
Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar
cowper. Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal
sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat
mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.
B. TAHAP
– TAHAP SPERMATOGENESIS
Pada testis, spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus. Berikut adalah
skema tahapan spermatogenesis :
Penjelasan skema tahap spermatogenesis :
·
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
·
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel
somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
·
Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
spermatosit sekunder (n)
·
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan
2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
·
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang
fungsional.
·
Sperma yang matang akan menuju epididimis , kemudian ke vas deferens-
vesicula seminalis - urethra dan berakhir dengan ejakulasi.
C. STUKTUR
SPERMA MATANG
Struktur sperma matang
terdiri dari:
·
kepala
Pada bagian ini sperma mengandung
suau lapisan tipis sitoplasma dan sebuah inti berbentuk lonjong dan dan hampi
mengisi seluruh bagian dari kepala sperma. Bagian depan disebut acrosom(
memiliki enzim hydrolytic yang terdiri dariacrosin dan hyaluronidase yang
dibutuhkan saat fertilisasi ) dan bagian belakang dinamakan sentriol.
Serta bagian ini juga mempuyai inti sel yang mempuyai arati pentin dalam
masalah reproduksi
·
Leher
Daerah ini merupakan bagian yang
genting dan mengndung sentriol depan dan bagian depan filament
poros.
·
Badan
Bagian badan dari sperma mengandung
filament poros mitochondria dan sentriol belakang berbentuk cincin, sehingga
sering disebut bagian badan ini sebagai tenaga pusat sperma karena mitokondria
memiliki enzim yang menggerakkan asam trikakboksilat dan transport electron
serta fosfolirasi oksidatif, yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
·
Ekor
Ekor sperma memeiliki 2 bagian :
bagian utama dan bagian ujung. Ekor ini mengandung banyak sekali filament poros
/ flagellum tetapi sedikit mengandung sitoplasma.terdapat 2
sentriol terletak di bagian tengah dari. Fibril-fibril yang seperti cilia
tersebar dalam ekor dan dikelilingi oleh cincin yang terdiri dari 9 pasangan
fibril perifer. Fibril ini berfungsi menimbulkan gerakan ekor sperma.
Berikut adalah penjelasan mengenai
jalur sperma yang telah matang : Dari testis kiri dan kanan, sperma bergerak ke
dalam epididimis (suatu saluran berbentuk gulungan yang terletak di puncak
testis menuju ke testis belakang bagian bawah) dan disimpan di dalam epididimis
sampai saat terjadinya ejakulasi .Jadi epididimis ini agar sperma menjadi matang
/ mature sehingga siap bergerak ke vas deferens .Dari epididimis, sperma
bergerak ke vas deferens dan duktus ejakulatorius. Di dalam duktus
ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh vesikula seminalis , kelenjar
prostata dan bulbo uretra ditambahkan pada sperma sehinngga sperma dinamai
dengan semen ( benih), yang kemudian mengalir menuju ke uretra dan dikeluarkan
ketika ejakulasi.
D. FAKTOR
– FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPERMATOGENESIS
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi kemandulan:
1.
Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat
panas yang berlebihan bisa menyebabkan
berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya pergerakan sperma dan meningkatkan
jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.Pembentukan sperma yang paling
efsisien adalah pada suhu 33,5° (lebih rendah dari suhu tubuh). Testis bisa
tetap berada pada suhu tersebut karena terletak di dalam skrotum (kantung
zakar) yang berada diluar rongga tubuh.
2.
Faktor lain yang mempengaruhi jumlah sperma adalah pemakaian marijuana atau
obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan nitrofurantoin).
3.
Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens
(kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama sekali.
4.
Varikokel merupakan kelainan anatomis yang paling sering ditemukan pada
kemandulan pria. Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam
skrotum.Varikokel bisa menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi
laju pembentukan sperma.
HORMON YANG BERPERAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN
SPERMATOZOA
Proses pembentukan spermatozoa
dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis
yaitu:
·
LH (Luteinizing Hormone)
LH (Luteinizing Hormone) merupakan hormon yang merangsang
sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas, androgen
/ testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder.
·
FSH (Folicle Stimulating Hormone)
FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan hormon
merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang
akan memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis. Proses
pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis.
Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
·
Hormon Testosteron
Hormon testosteron (androgen) merupakan
hormon yang dihasilkan oleh testis Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan
organ Seks primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis.
Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi danciri kelamin sekunder,
seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada menjadi bidang.
E. KECACATAN
PADA SPERMATOGENESIS
• Nondisjunction
Misalnya pada SyndromTurner.
Penyebab kelainan sindrom turner iniadalah tidak mendapatkan kromosom Y;
terjadi karenaada nondisjunction pada spermatogenesis sehingga sperma yang
dihasilkan adalah sperma XY dan sperma O. Sperma O (tidak mempunyai kromosom
kelamin) kemudian membuahi ovum X, maka terbentuklah individu 44 A + X.‡
• Sperma berkepala
dua
Ancaman lingkungan dapat mengubah
proses pembentukan sperma normal. Sebagai contoh, beberapa antibiotik umum
seperti penisilin dan tetrasiklin dapat menekan pembentukan sperma. Radiasi, timbal,
pestisida tertentu, ganja, tembakau, dan alkohol yang berlebihan dapat
menyebabkan produksi sperma yang abnormal (dua berkepala, dll beberapa ekor).
• Sperma tanpa akrosom
• Oligospermia
Oligospermia adalah suatu keadaan
dimana sel sperma berkurang dalam cairan semen . Paling sering oligospermia
disebabkan oleh karena varicocele , diet yang terlalu ketat , merokok , minum
alkohol , menggunakan obat-obat psikotropika , menggunakan pakaian dalam yang
terlalu ketat , stress , terlalu sering melakukan hubungan seksual sehingga
kuaalitas sperma kurang baik (normalnya seminggu 1-2 kali terutama pada saat
wanita sedang masa subur ) , hindari menggunakan pelumas pada saat berhubungan
karena dapat mempengaruhi kondisi sperma .‡
• Azoospermia
Azoospermia adalah tidak adanya
spermatozoa pada cairan ejakulasi (semen). 1-5 Azoospermia ditemukan dalam 10%
dari kasus infertilitas pria.1,3,4 Azoospermia terjadi karena adanya
obstruksi saluran reproduksi / vas deferens (azoospermia obstruksi) atau adanya
kegagalan testis memproduksi spermatozoa (azoospermianon-obstruksi).
F. APA
ITU EJAKULASI?
Ejakulasi (ejaculation) adalah
proses pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma) dari saluran reproduksi
pria dan biasanya disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara alamiah)
merupakan tahapan akhir atau puncak rangsangan seksual, dan merupakan sebuah
komponen penting dari konsepsi alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi
karena penyakit prostat. Ejakulasi juga terjadi secara spontan selama tidur
(“mimpi basah”). Anejaculation adalah kondisi tidak bisa ejakulasi.
Tahapan:
Stimulan
Pendahuluan terjadinya ejakulasi biasanya berupa gairah seksual laki-laki yang menimbulkan ereksi (tegang) pada penis, meskipun dalam hal ini tidak setiap rangsangan atau ereksi mengarah pada ejakulasi. Rangsangan seksual yang dialami penis saat hubungan seksual di vagina, mulut dan dubur, atau rangsangan manual (masturbasi) dapat memberikan stimulus yang diperlukan bagi seorang pria untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Laki-laki mencapai orgasme biasanya setelah 5-10 menit setelah dimulainya hubungan intim penis-vagina, dengan mempertimbangkan keinginan mereka dan orang-orang dari pasangan mereka. Sebagian besar pria dapat mencapai orgasme cepat atau menunda sampai nanti jika itu memang mereka inginkan. Sebuah stimulasi yang berkepanjangan baik melalui pemanasan (mencium, membelai dan stimulasi langsung zona sensitif seksual sebelum penetrasi selama hubungan seksual) atau mengocok (selama masturbasi) meningkatkan rangsangan untuk mencapai puncak dan biasanya menghasilkan pengeluaran suatu cairan pra-ejakulasi.
Stimulan
Pendahuluan terjadinya ejakulasi biasanya berupa gairah seksual laki-laki yang menimbulkan ereksi (tegang) pada penis, meskipun dalam hal ini tidak setiap rangsangan atau ereksi mengarah pada ejakulasi. Rangsangan seksual yang dialami penis saat hubungan seksual di vagina, mulut dan dubur, atau rangsangan manual (masturbasi) dapat memberikan stimulus yang diperlukan bagi seorang pria untuk mencapai orgasme dan ejakulasi. Laki-laki mencapai orgasme biasanya setelah 5-10 menit setelah dimulainya hubungan intim penis-vagina, dengan mempertimbangkan keinginan mereka dan orang-orang dari pasangan mereka. Sebagian besar pria dapat mencapai orgasme cepat atau menunda sampai nanti jika itu memang mereka inginkan. Sebuah stimulasi yang berkepanjangan baik melalui pemanasan (mencium, membelai dan stimulasi langsung zona sensitif seksual sebelum penetrasi selama hubungan seksual) atau mengocok (selama masturbasi) meningkatkan rangsangan untuk mencapai puncak dan biasanya menghasilkan pengeluaran suatu cairan pra-ejakulasi.
Sementara
kehadiran sperma dalam cairan pra-ejakulasi dianggap langka, sperma dari
ejakulasi sebelumnya (terakhir) masih ada pada uretra dapat ikut terbawa dalam
cairan pra-ejakulasi. Penting untuk dicatat bahwa beberapa kuman penyakit
menular (termasuk HIV) sering dapat hadir dalam pra-ejakulasi.
Ejakulasi
dini adalah ungkapan yang digunakan ketika ejakulasi terjadi sebelum waktu yang
dikehendaki. Jika seorang pria tidak bisa ejakulasi dalam waktu yang tepat
setelah rangsangan seksual yang lama, meskipun keinginannya untuk melakukannya,
hal itu disebut ejakulasi tertunda atau anorgasmia. Sebuah orgasme yang tidak
disertai dengan ejakulasi dikenal sebagai orgasme kering.
Ejakulasi
Ketika seorang pria telah mencapai tingkat rangsangan yang cukup, ejakulasi pun dimulai. Pada titik itu, di bawah kendali sistem saraf parasimpatik, air mani yang mengandung sperma dimuncratkan keluar. Air mani yang dikeluarkan melalui uretra disertai dengan irama kontraksi. kontraksi ritmis ini adalah bagian dari orgasme laki-laki. Mereka dihasilkan oleh otot bulbospongiosus di bawah kendali refleks tulang belakang pada tingkat saraf tulang belakang S2-4 melalui saraf pudenda. Orgasme laki-laki yang khas berlangsung beberapa detik.
Ketika seorang pria telah mencapai tingkat rangsangan yang cukup, ejakulasi pun dimulai. Pada titik itu, di bawah kendali sistem saraf parasimpatik, air mani yang mengandung sperma dimuncratkan keluar. Air mani yang dikeluarkan melalui uretra disertai dengan irama kontraksi. kontraksi ritmis ini adalah bagian dari orgasme laki-laki. Mereka dihasilkan oleh otot bulbospongiosus di bawah kendali refleks tulang belakang pada tingkat saraf tulang belakang S2-4 melalui saraf pudenda. Orgasme laki-laki yang khas berlangsung beberapa detik.
Setelah
awal orgasme, Kumpulan-kumpulan air mani mulai mengalir dari uretra, mencapai
puncak pelepasan dan kemudian berkurang mengalir. Orgasme yang khas terdiri
dari 10-15 kontraksi, meskipun pria tidak mungkin secara sadar mengetahui
berapa banyak itu terjadi. Setelah kontraksi pertama telah terjadi, ejakulasi
akan terus sampai selesai sebagai suatu proses spontan. Pada tahap ini,
ejakulasi tidak dapat dihentikan. Tingkat kontraksi secara bertahap melambat
selama orgasme. Kontraksi awal terjadi pada interval rata-rata 0,6 detik dengan
meningkatnya kenaikan sebesar 0,1 detik per kontraksi. Kontraksi kebanyakan
pria maju dengan interval berirama teratur selama orgasme. Banyak pula pria
yang mengalami kontraksi yang tidak beraturan selama orgasme.
Ejakulasi
dimulai pada kontraksi pertama atau kedua dari orgasme. Bagi kebanyakan pria
semburan pertama terjadi selama kontraksi kedua. Semburan pertama atau kedua
biasanya merupakan pengeluaran cairan mani yang terbesar dan dapat berisi 40
persen atau lebih dari total volume ejakulasi. Setelah puncak ini, aliran dari
setiap nadi berkurang. Ketika aliran berakhir, kontraksi otot orgasme
terus terjadi tanpa tambahan cairan air mani. Sebuah studi sampel kecil tujuh
orang menunjukkan rata-rata dari 7 semburan air mani (berkisar antara 5 dan 10
kontraksi) diikuti oleh rata-rata 10 lebih kontraksi tanpa sperma yang
dikeluarkan.
Alfred
Kinsey mengukur jarak semburan ejakulasi. Pada tiga-perempat laki-laki,
memancarkan air mani dari penis, “Pada beberapa pria saat ejakulasi,
jarak air maninya dari ujung penis dapat mencapai dari beberapa inci sampai
satu-dua kaki, atau bahkan sejauh lima atau enam (jarang delapan) kaki”.
Masters dan Johnson melaporkan bahwa jarak ejakulasi tidak lebih dari 30-60 cm.
Namun jarak ejakulasi, tidak ada hubungannya dengan fungsi seksual, seperti
selama penetrasi penis dalam vagina jarak ejakulasi tidak memainkan peranan.
Menetesnya air mani dari penis biasanya cukup untuk pembuahan.
Periode refrakter
Kebanyakan
pria mengalami periode refrakter segera setelah orgasme, selama itu mereka
tidak mampu mencapai ereksi, dan waktu yang lebih lama lagi sebelum mereka
mampu mencapai ejakulasi selanjutnya. Lamanya masa refraktori sangat bervariasi
untuk setiap individu. Umur mempengaruhi waktu pemulihan, pria yang lebih
muda biasanya pulih lebih cepat daripada pria yang lebih tua, meskipun tidak
selalu begitu.
Namun,
beberapa pria dapat mencapai rangsangan seksual yang cukup segera setelah
ejakulasi, dan lain-lain mungkin memiliki periode refrakter kurang dari 15
menit. Periode pemulihan singkat dapat memungkinkan mereka untuk melanjutkan
tanpa hambatan bermain seksual dari satu ejakulasi rangsangan seksual ke
ejakulasi selanjutnya. Namun, kebanyakan pria tidak suka dirangsang
(dengan hampir segala sentuhan dan cara) pada masa-masa awal periode refrakter.
Volume
Kekuatan dan jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi akan sangat bervariasi antar pria dan mungkin berisi antara 0,1 dan 10 mililiter (Sebagai perbandingan, perhatikan bahwa satu sendok teh adalah 5 ml dan sendok makan 15 ml.). Volume air mani dipengaruhi oleh waktu yang telah berlalu sejak ejakulasi sebelumnya; semakin lama durasi rangsangan, semakin banyak pula volume air mani. Durasi stimulasi yang mengarah ke ejakulasi bisa mempengaruhi volume. Secara abnormal volume rendah dikenal sebagai hypospermia, meskipun hal itu adalah normal untuk jumlah air mani pria usia tua.
Kekuatan dan jumlah air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi akan sangat bervariasi antar pria dan mungkin berisi antara 0,1 dan 10 mililiter (Sebagai perbandingan, perhatikan bahwa satu sendok teh adalah 5 ml dan sendok makan 15 ml.). Volume air mani dipengaruhi oleh waktu yang telah berlalu sejak ejakulasi sebelumnya; semakin lama durasi rangsangan, semakin banyak pula volume air mani. Durasi stimulasi yang mengarah ke ejakulasi bisa mempengaruhi volume. Secara abnormal volume rendah dikenal sebagai hypospermia, meskipun hal itu adalah normal untuk jumlah air mani pria usia tua.
Kualitas
Jumlah sperma dalam ejakulasi juga sangat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu sejak ejakulasi terakhir, usia, tingkat stres, dan testosteron. oligospermia adalah istilah untuk jumlah sperma yang rendah dengan volume air mani yang rendah pula, sedangkan tidak adanya sperma dari air mani disebut azoospermia.
Jumlah sperma dalam ejakulasi juga sangat bervariasi, tergantung pada banyak faktor, termasuk waktu sejak ejakulasi terakhir, usia, tingkat stres, dan testosteron. oligospermia adalah istilah untuk jumlah sperma yang rendah dengan volume air mani yang rendah pula, sedangkan tidak adanya sperma dari air mani disebut azoospermia.
G.
FAKTOR PENYEBAB SPERMA ENCER
Ada banyak
faktor penyebab yang memicu sperma pria menjadi encer. Untuk itu cobalah anda
simak dan baca informasi berikut ini apa saja faktor penyebab sperma encer yang
harus anda perhatikan, diantaranya :
1. Faktor
Suhu
Jika
bekerja di luar ruangan atau terbiasa bekerja di udara terbuka, suhu yang panas
akan membuat testis merasa panas atau gerah, sehingga testis tidak mampu
bekerja secara maksimal apabila di sekitar alat vital anda terganggu hanya
karena suhu. Testis setiap saat menghasilkan sperma. Untuk itu cobalah anda
memakai bahan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan tidak terlalu
ketat agar mampu menyerap keringat dengan baik
2. Sering
melakukan masturbasi atau onani secara berlebihan
Pria yang
suka melakukan masturbasi atau onani, akan berdampak buruk pada penurunan
jumlah sperma yang dimilikinya, sehingga memunculkan sperma yang tidak normal.
Selain itu dapat berakibat pada masalah ejakulasi dini.
3. Suka
Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
Jangan
memakai celana dalam atau celana jeans yang ketat juga dapat menyebabkan jumlah
sperma menurun. Selain itu membuat penis anda seperti terjepit, sehingga
membuat kerja testis atau penis terasa panas dan juga membuat gerak penis dan
sperma kurang baik.
4.
Mengalami gangguan hormon seperti hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH
(Folicel Stimulating Hormone ) dan berlebihnya hormon prolaktin
Gangguan
pada hormon testosteron dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya dari pola
makan yang tidak sehat, gaya hidup anda yang berlebihan. Semuanya berpengaruh
pada hormon penting dari semua sekian hormon yang dimiliki pria.
5. Faktor
psikologis
Faktor
psikologis seperti rasa stress, cemas atau takut tidak dapat memberikan
kepuasaan pada pasangan juga merupakan salah satu penyebab sperma encer, jumlah
sperma menjadi sedikit. Jika pikiran anda merasa tidak nyaman karena faktor
kelelahan dari rutinitas juga dapat menyebabkan sperma menjadi menurun dan
kerja sperma semakin melemah mengikuti keadaan fisik yang sedang dirasakan,
karena sperma memiliki kaitan erat dengan segala macam rasa dalam faktor
psikologis. Semakin baik mood anda, makan baik pula sperma yang dihasilkan.
6.
Kurangnya konsumsi nutrisi dan segala jenis vitamin yang banyak mengandung
vitamnin C, mineral, zat besi, serat, selenium dan zinc.
7. Keadaan
lingkungan
Satu
contoh mengapa keadaan lingkungan termasuk dalam salah satu faktor penyebab
sperma encer atau sperma tidak sehat. Alasannya karena keadaan linkungan yang
bersih dan nyaman dapat membawa suasana hati yang senang. Saat ini sudah banyak
pencemaran udara melalui lingkungan yang tidak sehat, bukankah lingkungan yang
sehat mencerminkan diri dan jiwa yang sehat pula.
8. Gaya
hidup yang tidak sehat dan kebiasaan buruk atau berlebihan
Gaya hidup
di jaman yang serba modern dan canggih mempengaruhi diri untuk menikmati segala
sesuatu yang menurut diri kita pantas untuk mencobanya. Satu contoh seperti :
suka merokok, mencoba narkoba, minuman alkohol, suka kuliner makanan.
Kesemuanya juga mampu memebrikan dampak yang buruk tidak hanya bagi kesehatan
tubuh anda secara menyeluruh namun kesehatan reproduksi anda pun bisa ikut
terganggu. Minuman alkohol dengan kandungan utama nikotin sebagian dari mereka
yang pernah mengkonsumsi memang memberikan efek menyenangkan sesaat namun
lama-kelamaan berdampak pada kesehatan anda, menurunnya gairah seksual yang
menyenangkan, produksi hormon dan jumlah sperma semakin menurun. Makanan
berlemak tinggi juga dapat memberi dampak negatif, karena lemak berlebih dalam darah
akan sulit untuk diurai dan membuat aliran darah menjadi terhambat efek yang
terjadi kegemukan. Kesemua hal dari gaya hidup dan kebiasaan buruk tentunya
akan memberi dampak negatif yang bisa langsung anda dapatkan.
9. Riwayat
penyakit
Keadaan
manusia yang satu dengan yang lainnya tentunya sangat berbeda, begitu pula
dengan masalah seksualitas. Penyakit apapun pastinya akan memberi dampak pada
tingkat kesehatan dan kualitas hubungan seksual anda dengan pasangan. Penyakit
seperti diabetes, jantung, kolesterol, tekanan darah tinggi dsb juga sangat
mempengaruhi produksi hormon dan produksi sperma, seiring dengan berjalannya
usia.
10. Faktor
usia
Ada
beberapa sebagian masyarakat berpendapat bahwa jika seorang pria telah memasuki
usia 40-50 tahun akan mengalami pubertas yang kedua dalam arti seorang pria
merasa seperti memiliki gairah baru sehingga keinginan berseksual juga semakin
tinggi. Namun dengan usia yang terbilang cukup tua seorang pria akan kehilangan
kepadatan dari bentuk sperma, menurunnya jumlah sperma, dan kemampuan akan
gerak sperma jika ia masih ingin memiliki keturunan. Oleh sebabnya usia juga
merupakan salah satu penyebab sperma encer,l hal ini dipicu karena semakin
bertambahnya usia terkadang sebagian pria atau dari pasangannya aktivitas seksual
akan semakin menurun begitu juga dengan gairah seksual semakin rendah.
Beberapa
diantaranya seorang pria yang memasuki usia 40-50 tahun keatas akan memasuki
masa Andropause ditandai dengan gejala, diantaranya :
a.
otot-otot tubuh mulai mengendur
b. Kulit
mulai berkerut
c. Pada
pria jika sudah memasuki usia 30 tahun akan kehilangan kepadatan tulang hampir
mencapai 20 %.
d.
Kekuatan tubuh akan melemah
e. Gairah
seksual akan menurun dan hasrat untuk melakukakan aktivitas semakin berkurang
CARA MENCEGAH SPERMA ENCER
Memilki
sperma yang banyak, kental dan sehat merupakan salah satu tanda kesuburan pria.
Kualitas sperma yang baik diproses dan dihasilkan oleh testis atau buah zakar
dan sistem reproduksi yang sehat. Jika sel sperma pria sehat bisa membuahi sel
telur.
Dibawah
ini ada beberapa cara untuk meningkatkan sperma dan cara mengobati apabila
sperma seorang pria dikatakan encer, diantaranya adalah :
1.
Berhenti Merokok dan Minum Khamr
Merokok
memang sangat merugikan kesehatan anda secara berkala, dampaknya bisa terjadi
pada gangguan kesehatan dan pastinya dapat mengurangi produksi sperma yang
sehat, gerakan sperma menjadi lambat, aliran darah menuju testis terhambat.
Untuk itu disarankan bila anda seorang perokok, cobalah berhenti merokok demi
kepentingan kesehatan dalam jangka panjang
2. Minuman
alkohol
Minuman
alkohol selalu membawa efek buruk dalam kehidupan dan kesehatan anda. Karena
kandungan alkohol yaitu nikotin dan sejenisnya dalam bahan campuran minuman
beralkohol, tak hanya minuman beralkohol yang bisa memberi efek pada buruk pada
kesehatan, minuman lainnya yang sejenis seperti minuman tuak dengan hasil
fermentasi, minuman bersoda tinggi dan minuman yang terbuat dari bahan pemanis
buatan dan pengawet.
3.
Terapkan dalam diri untuk hidup yang sehat
Segala
jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari tentunya sangat berpengaruh pada
produksi sperma yang akan dihasilkan dan mempengaruhi perkembangan sperma,
jumlah sperma dan bentuk sperma. Cobalah anda untuk menghindari atau membatasi
makanan yang mengandung lemak jenuh, kalori dan penuhi kebutuhan gizi dan
nutrisi harian anda dengan makanan yang banyak mengandung serat alami, vitamin,
mineral dan lainnya yang berasal dari buah-buahan segar dan macam sayuran
sehat. Untuk kelangsungan kesehatan anda selanjutnya dan membantu memperbaiki
sel sperma yang tidak sehat, meningkatkan produksi sperma, kualitas dan
kuantitas sperma. Mitos mengatakan bahwa dalam mendapatkan sperma yang baik dan
mencegah sperma encer disarankan untuk konsumsi tauge, tiram, jahe ginseng,
madu dan protein hewani.
4.
Menghindari pemakaian celana ketat
Mengenakan
celana dalam yang ketat akan membuat testis seperti terjepit sehingga testis
atau penis tidak dapat bergerak bebas, terasa panas sehingga berakibat pada
penurunan jumlah sperma. Jika anda hendak tidur pada malam hari, cobalah
mengenakan celana dalam yang agak longgar guna membuat testis terasa sejuk,
tidak panas, sehingga membuat testis atau penis dapat bergerak. Hal ini guna
membantu memperlancar skrotum dan organ testis yang ada di dalamnya mampu
meningkatkan produksi sperma, jumlah dan kuantitas sperma itu sendiri. Selain
itu menghindari terjadinya gangguan prostat.
5. Hindari
Mandi Sauna berlama-lama
Jika anda
senang dengan mandi sauna berlama-lama, akan menurunkan kadar hormon testosteron,
ditambah anda melakukan mandi sauna selama lebih dari 30 menit per hari dan
lumayan rutin anda lakukan. Memang mandi sauna dapat membantu melancarkan
peredaran darah dan sistem metabolisme tubuh. Namun jika sering dilakukan akan
menurunkan kerja dari testis, produksi sperma menjadi tidak lancar, membuat
sperma terasa lebih panas.
6. Kurangi
hubungan intim dan masturbasi
Sering
melakukan hubungan seksual atau melakukan masturbasi dapat mengakibatkan cepat
terjadinya ejakulasi dini selain itu membuat sperma semakin encer serta rasa
jenuh yang dialami pasangan anda. Idealnya melakukan hubungan seksual adalah
3-4 kali dalam seminggu dengan waktu jeda 2 hari, untuk memberikan kesempatan
pada sperma yang telah masuk dalam indung telur untuk terjadi pembuahan.
7. Mencoba
suplemen herbal alami
Obat-obatan
medis mungkin pernah anda gunakan untuk penambah hormon atau gairah seksual.
Namun obat-obatan medis sebagian besar akan memberi dampak negatif meski tidak
terlalu buruk dan berlangsung lama. Sementara jika mengkonsumsi obat herbal
sebagai pendamping obat-obatan medis akan lebih baik, karena herbal tidak
mengandung bahan kimia atau bahan tambahan lainnya, obat herbal diperoleh dari
tanaman atau tumbuhan herbal rempah-rempah yang memang sudah dikenal masyarkat
luas akan khasiat sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dalam
maupun luar sampai masalah seksualitas dan alat reproduksi baik pria maupun
wanita.
Salah satu
kandungan suplemen herbal yang baik untuk meningkatkan produksi sperma yang
sehat adalah L- carnitine dan asam amino yang berasal dari daging merah atau
susu rendah lemak, dan sumber energi dan nutrisi penting lainnya seperti Folic
acid atau asam folat, vitamin D, E dan vitamin lainnya.
H.
SPERMA HILANG AKIBAT DIABETES
Pria berusia
34 tahun ini mengeluhkan difungsi ereksi yang terjadi akibat diabetes yang
diidapnya. Namun, ketika kadar gula darah terkontrol dan ereksi terjadi,
ternyata sperma tidak pernah muncul saat ejakulasi. Ke mana larinya
sperma itu? Adakah kaitan hilangnya sperma dengan penyakit diabetes?
"Saya
pria berumur 34 tahun. Lima tahun lalu saya mengidap diabetes tipe 2 sampai
menderita impotensi. Untunglah saat ini saya mampu mengontrol gula darah
hingga normal tanpa obat. Masalahnya, sampai saat ini impotensi masih saya
alami.
Ada sedikit kemajuan dalam ereksi, tapi tidak bisa sangat keras seperti dulu sebelum mengidap diabetes. Bila berhubungan dengan istri, saat klimaks, tidak ada ejakulasi sperma. Saya hanya merasakan nikmat tanpa ada sperma yang keluar.
Dokter, apa yang terjadi? Ke mana sperma saya? Apa sudah habis akibat diabetes? Ke mana saya harus operasi dan apakah harus dioperasi?"
Ada sedikit kemajuan dalam ereksi, tapi tidak bisa sangat keras seperti dulu sebelum mengidap diabetes. Bila berhubungan dengan istri, saat klimaks, tidak ada ejakulasi sperma. Saya hanya merasakan nikmat tanpa ada sperma yang keluar.
Dokter, apa yang terjadi? Ke mana sperma saya? Apa sudah habis akibat diabetes? Ke mana saya harus operasi dan apakah harus dioperasi?"
G, Jakarta
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.
Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme.
Anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.
Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Kecuali Anda dan istri masih ingin punya anak. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.
Juga ada pengobatan untuk membantu kontraksi otot sekitar lubang bagian bawah kandung kencing. Dengan demikian, sperma tidak lagi masuk ke dalam kandung kencing. Saya sarankan Anda mendapat pengobatan dan pemeriksaan yang benar, termasuk pemeriksaan laboratorium.
Diabetes merupakan salah satu penyakit yang sering kali menimbulkan gangguan fungsi seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde ejaculation. Disfungsi ereksi adalah ketidak mampuan mengalami atau mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan seksual dengan memuaskan. Disfungsi ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah yang disebut angiopati.
Retrograde ejaculation berarti ejakulasi terbalik, sperma tidak dikeluarkan melalui penis, tetapi masuk ke dalam kandung kencing. Biasanya pria yang mengalami retrograde ejaculation tidak melihat adanya sperma yang keluar ketika orgasme.
Anda mengalami kedua hal tersebut sehingga ereksi penis tidak optimal dan tidak ada sperma yang keluar ketika orgasme. Sperma tidak keluar karena masuk ke dalam kandung kecing, bukan karena habis. Cairan sperma dan sel spermatozoanya tetap diproduksi, tapi ketika Anda mengalami ejakulasi, sperma masuk ke kandung kencing karena otot di sekeliling lubang bagian bawah kandung kencing tidak menutup dengan kuat. Keadaan ini disebabkan gangguan saraf akibat diabetes.
Retrograde ejaculation, dari sudut kepuasan seksual, sebenarnya bukan masalah walaupun tidak ada sperma yang keluar. Kecuali Anda dan istri masih ingin punya anak. Untuk mengatasinya, diabetes harus diatasi. Selain itu, Anda harus mendapat pengobatan erektogenik, yang membantu terjadinya ereksi.
Juga ada pengobatan untuk membantu kontraksi otot sekitar lubang bagian bawah kandung kencing. Dengan demikian, sperma tidak lagi masuk ke dalam kandung kencing. Saya sarankan Anda mendapat pengobatan dan pemeriksaan yang benar, termasuk pemeriksaan laboratorium.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.
Spermatogenesis adalah Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa.
Spermatogenesis terjadi di tubulus seminiferus.
2.
Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal melalui proses
pembelahan dan diferensiasi sel, yang bertujuan untuk membentuk sperma
fungsional.
3.
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
a.
Spermatocytogenesis
b.
Tahapan Meiois
c.
Tahapan Spermiogenesis
4.
Tahap – tahap spermatogenesis.
a.
Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma
(spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan.
b.
Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis kemudian mengakhiri sel
somatisnya membentuk spermatosit primer yang siap miosis.
c.
Spermatosit primer (2n) melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2
spermatosit sekunder (n)
d.
Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan
2 spermatid yang bersifat haploid. (n)
e.
Keempat spermatid ini berkembang menjadi sperma matang yang bersifat
haploid yang semua fungsional , yang berbeda dengan oogenesis yang hanya 1 yang
fungsional.
5.
Struktur sperma matang terdiri dari : kepala , leher , badan, dan ekor
6.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi spermatogenesis sehingga bisa terjadi
kemandulan:
a.
Peningkatan suhu di dalam testis akibat demam berkepanjangan atau akibat
panas yang berlebihan bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sperma, berkurangnya
pergerakan sperma dan meningkatkan jumlah sperma yang abnormal di dalam semen.
b.
Pemakaian marijuana atau obat-obatan (misalnya simetidin, spironolakton dan
nitrofurantoin).
c.
Penyakit serius pada testis atau penyumbatan atau tidak adanya vas deferens
(kiri dan kanan) bisa menyebabkan azospermia (tidak terbentuk sperma sama
sekali.
d.
Varikokel adalah varises (pelebaran vena) di dalam skrotum.Varikokel bisa
menghalangi pengaliran darah dari testis dan mengurangi laju pembentukan
sperma.
7.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang
dihasilkan kelenjar hipofisis yaitu:
a.
LH (Luteinizing Hormone)
b.
FSH (Folicle Stimulating Hormone)
c.
Hormon Testosteron.
8.
Kecacatan pada spermatogenesis
·
Nondisjunction
·
Sperma berkepala dua
·
Sperma tanpa akrosom
·
Oligospermia
·
Azoospermia
9. Ejakulasi (ejaculation) adalah proses
pengeluaran air mani (biasanya membawa sperma)
dari saluran reproduksi pria dan biasanya
disertai dengan orgasme. Ini biasanya (secara
alamiah) merupakan tahapan akhir atau
puncak rangsangan seksual, dan merupakan
sebuah komponen penting dari konsepsi
alam. Pada kasus yang jarang, ejakulasi terjadi
karena penyakit prostat. Ejakulasi juga
terjadi secara spontan selama tidur (“mimpi
basah”). Anejaculation adalah kondisi
tidak bisa ejakulasi.
10. Ada banyak faktor penyebab yang memicu sperma
pria menjadi encer, diantaranya:
a.
Faktor
Suhu
b. Sering melakukan masturbasi atau
onani secara berlebihan
c.
Suka
Mengenakan celana jeans atau celana dalam yang ketat
d. Mengalami gangguan hormon seperti
hormon testosteron dan kurangnya hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone ) dan
berlebihnya hormon prolaktin
e.
Faktor
psikologis
f.
Kurangnya
konsumsi nutrisi dan segala jenis vitamin yang banyak mengandung
g. Keadaan lingkungan
h. Keadaan lingkunganGaya hidup yang
tidak sehat dan kebiasaan buruk atau berlebihan
i.
Riwayat
penyakit
j.
Faktor
usia
11. Cara untuk meningkatkan sperma dan cara
mengobati apabila sperma seorang pria dikatakan
encer,
diantaranya adalah :
a.
Berhenti
Merokok dan Minum Khamr
b. Minuman alkohol
c.
Terapkan
dalam diri untuk hidup yang sehat
d. Menghindari pemakaian celana ketat
e.
Hindari
Mandi Sauna berlama-lama
f.
Kurangi
hubungan intim dan masturbasi
g. Mencoba suplemen herbal alami
12. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang
sering kali menimbulkan gangguan fungsi
seksual, berupa disfungsi ereksi dan retrograde
ejaculation. Disfungsi ereksi adalah
ketidak mampuan mengalami atau
mempertahankan ereksi untuk melakukan hubungan
seksual dengan memuaskan. Disfungsi
ereksi terjadi akibat gangguan pembuluh darah
yang disebut angiopati.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar